17 . Nov . 2023
Beberapa spons beracun. Bahan yang lembut dan berwarna kemungkinan besar merupakan bahan kimia beracun.
Spons yang umum digunakan terbuat dari polimer plastik berbusa, dan spons daur ulang adalah jenis produk baru, yang terutama dibentuk dengan menghancurkan, mengaduk, dan mensterilkan uap lem pada suhu tinggi. Keunggulannya adalah elastisitas yang baik, ketahanan yang baik, tidak berbau, dan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan spons biasa.
Mengapa spons mudah terbakar? Spons biasa sebenarnya tidak mudah terbakar, dan pembakaran spons memerlukan adanya panas dan oksigen agar dapat terjadi. Spons tidak akan terbakar kecuali jika terkena api terbuka. Misalnya, puntung rokok yang tidak padam jatuh ke spons. Di bawah pengaruh suhu tinggi, spons mudah meleleh, membungkus puntung rokok, sehingga puntung rokok terisolasi dari udara dan padam. Namun spons masih sangat mudah terbakar saat terkena nyala api terbuka. Ada banyak pori-pori di spons. Semakin rendah massa jenis spons, semakin tinggi porositasnya, semakin rendah titik nyalanya, dan semakin mudah terbakar. Pori-pori pada spons setara dengan memperluas area kontak antara bahan bakar dan udara. Oleh karena itu, spons terbakar lebih cepat dan suhunya lebih tinggi dibandingkan bahan biasa. Parahnya lagi, setelah spons terbakar, asap yang dikeluarkan spons juga mengandung gas beracun. Spons yang umum beredar di pasaran antara lain jenis poliuretan, jenis polietilen, dan jenis polistiren. Spons jenis ini jika dibakar akan mengeluarkan gas beracun yang mengandung sianida, karbon, atau benzena, dan tubuh manusia akan cepat mati lemas setelah terhirup secara berlebihan.
Dari segi material, spons daur ulang disintesis dari sisa spons. Sifat bahan dasarnya mirip dengan spons biasa, dan karakteristik penyalaannya juga harus serupa.